Rabu, 18 Januari 2012

Apa yang Telah Kita Pelajari dalam 40 DOP dan
Program Pelayanan GKI Gading Serpong

Kita bersyukur, kalau program 40 Hari Hidup Yang Bertujan (40 DOP) telah berjalan dengan baik dan respon jemaat penuh antusias. Melalui 40 DOP ini kita diingatkan bahwa semuanya adalah tentang Allah dan bukan kita. Kita diciptakan adalah untuk kemuliaan-Nya (Yes. 43:7) dan kita ditempatkan di dunia ini untuk lima tujuan Allah, yaitu PENYEMBAHAN (dirancang untuk kesukaan Allah), PERSEKUTUAN (dibentuk untuk keluarga Allah), PEMURIDAN (diciptakan untuk serupa dengan Kristus), PELAYANAN (dibentuk untuk melayani Allah), PENGINJILAN (diciptakan untuk sebuah misi).  

Visi dan Misi GKI Gading Serpong yang ditindaklanjuti dalam program pelayanannya sangat berpadanan dengan apa yang telah kita pelajar dalam      40 DOP. Oleh karena itu, di penghujung program 40 DOP ini kami mengajak Saudara-saudara untuk kembali memperhatikan Visi, Misi dan program  pelayanan GKI Gading Serpong sebagaimana yang kita canangkan pada saat dilembagakan menjadi jemaat.

Setelah dilembagakan menjadi jemaat, apa yang hendak dilakukan GKI Gading Serpong? Secara sederhana dapat dikatakan bahwa GKI Gading Serpong hendak melanjutkan peran-sertanya dalam mengerjakan misi Allah, yaitu karya penyelamatan Allah di dunia. Misi itu dikerjakan sesuai dengan konteks keberadaannya.

Dalam melaksanakan misi Allah, sebagaimana termaktub dalam Mukadimah Tata Gereja GKI, yang berperan bukan hanya pendeta dan penatua, melainkan seluruh anggota gereja. Menyadari hal ini, GKI Gading Serpong memiliki suatu visi, yaitu “BERAKAR, BERTUMBUH DAN BERBUAH DI DALAM TUHAN”. Setiap anggota jemaat harus terus-menerus berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Tuhan agar dapat melaksanakan misi Allah dengan baik.  Misi itu dilaksanakan oleh seluruh anggota gereja, baik dengan mewujudkan persekutuan dengan Allah dan sesama secara terus-menerus berdasarkan kasih, maupun dalam bentuk kesaksian dan pelayanan. Dalam mengerjakan misi Allah dalam konteks di mana gereja ini ditempatkan, GKI Gading Serpong merumuskan misinya, yaitu: “GKI Gading Serpong menjadi komunitas keluarga orang percaya yang selalu memuliakan Allah dan menjadi berkat di tengah keluarga, gereja, masyarakat dan dunia melalui ibadah, persekutuan, pemuridan, pelayanan dan kesaksian.

GKI Gading Serpong hendak menjadi komunitas keluarga orang percaya, yang mana anggota-anggotanya dibimbing untuk sungguh percaya kepada Tuhan Yesus, serta di dalam komunitasnya ada sikap dan suasana kekeluargaan. Tujuannya yang pertama-tama adalah memuliakan Allah, namun juga menjadi berkat bagi sesama, baik di tengah keluarga, gereja, masyarakat maupun dunia. Untuk mencapai semua itu ada lima hal yang hendak terus dilaksanakan dan ditingkatkan kualitas dan intensitasnya, yaitu:

I.     IBADAH

 Majelis Jemaat GKI Gading Serpong akan terus berupaya mengadakan dan menfasilitasi kebaktian-kebaktian yang memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi setiap orang yang datang beribadah. Kebaktian tidak boleh dibiarkan berjalan dengan kacau dan atau hambar. Jangan pula menutup mata bila orang yang datang beribadah selalu pulang dengan hati hampa, tanpa mengalami perjumpaan dengan Allah. Dengan menggunakan liturgi GKI, bersandar pada pertolongan Roh Kudus, akan diupayakan dengan baik persiapan dan penyelenggaraan ibadah yang penuh inspirasi agar memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama.

Semua segmen yang berperan dalam jalannya suatu kebaktian akan diperhatikan dan terus ditingkatkan kualitasnya. Mulai dari sambutan yang hangat, puji-pujian yang merdu, musik yang harmoni, ibadah yang menggairahkan, penyampaian firman Tuhan yang penuh kuasa, hingga sarana-prasarana yang mendukung akan mendapat perhatian yang baik. Untuk itu selain perlu upaya peningkatan sumber daya manusianya, perlu pula dibina spiritualitas dan kerja sama semua penata-layan jemaat.

Tempat ibadah juga mendapat perhatian. Marilah kita mendoakan dan mendukung agar IMB Gereja dapat segera kita peroleh dan pembangunan Gedung Gereja dapat terwujud. Pembangunan tempat ibadah bukanlah tujuan, melainkan salah satu sarana agar jemaat dapat beribadah dengan baik. 

II.    PERSEKUTUAN

GKI Gading serpong ingin menjadi komunitas keluarga orang-orang percaya yang saling mengasihi dalam persekutuannya. Untuk itu akan terus dibangun suasana bersekutu dan hubungan yang penuh kasih, indah, hangat, dan saling memperhatikan di antara  anggota jemaat.    

Peran serta aktif dari setiap anggota jemaat sangat diharapkan untuk bisa memiliki persekutuan yang indah. Keterlibatan anggota jemaat dalam persekutuan di gereja, komisi, keluarga dan wilayah masing-masing, serta kemauan untuk saling peduli, memperhatikan, melawat, mendoakan dan menolong satu dengan yang lain akan terus dibina dan ditingkatkan.   Untuk itu, Persekutuan-persekutuan Wilayah dan Kelompok-kelompok Kecil yang telah terbentuk akan terus dibina dan diberdayakan.

Persekutuan ini tidak hanya berhenti sampai lingkup keluarga dan jemaat setempat, tetapi harus diteruskan ke lingkup yang lebih luas. Harus ada peran aktif dalam menjalin persekutuan dan kerja sama yang lebih baik dalam lingkup Klasis, Sinode Wilayah, Sinode, serta Oikumene Gereja-gereja.

III. PEMURIDAN

Pemuridan adalah perintah Tuhan Yesus sendiri (Mat. 28:19). Ia tidak hanya menghendaki agar orang-orang dibawa untuk percaya kepada-Nya, tetapi juga menghendaki agar mereka  dapat sungguh-sungguh menjadi murid-Nya. Murid-murid Kristus akan belajar untuk semakin mengenal-Nya, mengetahui kehendak-Nya, dan hidup serupa dengan Dia.

Pemuridan hendaknya bukan hanya menjadi program pemimpin gereja, melainkan menjadi kerinduan setiap orang percaya. Ingatlah Firman Tuhan dalam Kolose 2:6-7: “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” Pemimpin Gereja (MJ) perlu menyediakan sarana-sarana pembinaan yang baik, tetapi setiap anggota jemaat perlu pula memiliki kerohanian yang haus dan penuh antusiasme.

IV.           PELAYANAN


Pelayanan itu tidak dapat dan tidak boleh hanya dilakukan oleh pendeta dan penatua, tetapi harus dilakukan oleh semua anggota tubuh Kristus. Semua orang-orang percaya adalah imamat yang rajani (1 Pet. 2:9). Kepada mereka masing-masing telah dikaruniakan talenta yang berbeda-beda oleh Roh Kudus untuk kepentingan bersama (Rom. 12:3-8; 1 Kor. 12:4-11). Allah memberikan hamba-hamba-Nya kepada gereja bukan untuk mengerjakan semua pelayanan, tetapi untuk memperlengkapi orang-orang percaya bagi pekerjaan pelayanan dan bagi pembangunan tubuh Kristus (Ef. 4:11-12). Oleh karena itu setiap anggota jemaat harus diperlengkapi, dimotivasi dan diarahkan untuk melayani sesuai dengan talenta masing-masing.

Majelis Jemaat (pendeta dan penatua) harus menjalankan fungsi kepemimpinan yang melakukan pemberdayaan. Begitu pula setiap anggota tubuh Kristus harus menjalankan pelayanan sesuai dengan karunia-karunia yang telah Tuhan berikan kepadanya. Bila seluruh anggota gereja diperlengkapi dan dilibatkan dalam pelayanan sesuai dengan karunia masing-masing, maka pembangun gereja akan berjalan dengan baik dan hal itu akan menjadi kesaksian yang indah bagi banyak orang.

Hendaklah setiap anggota tubuh Krsitus memahamil SHAPE masing-masing dan menggunakannya untuk melayani Allah dan sesama. 

V.            KESAKSIAN

Kesaksian adalah tugas penting yang harus dijalankan gereja di dunia ini. Jika suatu gereja tidak lagi menjalankan fungsi kesaksiannya, maka ia tidak lagi berguna. Tentang hal itu Tuhan Yesus telah memperingatkan: “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang”            (Mat. 5:13).

Gereja harus menjalankan fungsi kesaksiannya serta mempersiapkan orang-orang percaya untuk bersaksi bagi Kristus. Kesaksian itu  hendaknya dijalankan secara holistik, yaitu dijalankan dalam tiga macam bentuk yang saling melengkapi, yaitu melalui kehadirannya yang menjadi terang dan garam dunia (presensi), pelayanan sosial (charity), dan pemberitaan Injil (proklamasi).

Kehadiran orang-orang percaya di tengah dunia ini seharusnya menjadi kesaksian yang hidup. Orang-orang di sekitar kita pertama-tama bukan melihat isi iman yang kita pahami, tetapi kehidupan iman yang kita jalani. Setelah melihat kehidupan iman kita yang baik, mereka baru bisa membuka diri untuk mendengarkan isi iman yang Tuhan ingin kita beritakan. Dalam hal ini jemaat mula-mula telah menjadi teladan. Jemaat mula-mula mempunyai kesaksian hidup yang baik, sehingga mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (Kis 2:47).  
Sebagai umat Tuhan, diharapkan setiap anggota gereja dapat menjadi terang dan garam pada semua bidang kehidupan dalam masyarakat, bangsa, negara dan dunia. Umat Tuhan tidak boleh menjadi penonton yang pasif dan membiarkan orang lain yang bermain dalam menentukan arah masyarakat, bangsa dan dunia ini. Sesuai dengan talenta dan kapasitas masing-masing, hendaknya setiap anggota jemaat diperlengkapi, dimotivasi dan didukung untuk menghadirkan kerajaan Allah dalam setiap bidang kehidupan.

Pelayanan sosial (charity) kita lakukan berdasarkan kasih. Apa yang telah kita laksanakan hendaklah kita pertahankan dan perkembangkan. Pelayanan sosial telah dilaksanakan secara berkala dan akan terus dilaksanakan dengan lebih intensif. Pelayanan Poliklinik, bakti sosial, donor darah, beasiswa, keterlibatan dalam Posyandu, pembinaan ketrampilan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat lemah,  kegiatan peduli lingkungan, dan pelayanan-pelayanan sosial lainnya akan tetap dilaksanakan dan diperkembangkan.      Keterlibatan jemaat secara pribadi maupun bersama-sama dalam pelayanan sosial sangat diharapkan.

Pekabaran Injil adalah tugas semua orang-orang percaya. Pemberitaan Injil harus tetap diksanakan dengan setia. Saat ini telah diadakan pembinaan-pembinaan Pekabaran Injil Pribadi secara berkala dan telah dibentuk Komisi Pekabaran Injil yang mengkoordininasi pelayanan pekabaran Injil. Peran serta setiap orang percaya untuk memberitakan Injil sangat diharapkan.

Kendatipun sudah menulis panjang lebar, namun kami sadar bahwa apa yang hendak dilakukan oleh GKI Gading Serpong bermuara pada satu hal: berperan serta  dalam mengerjakan misi Allah, yaitu karya penyelamatan Allah di dunia. Tujuannya adalah untuk memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama.

Dalam melaksanakan misi Alah itu, GKI Gading Serpong merumuskan visi dan misinya. Visi GKI Gading Serpong adalah “BERAKAR, BERTUMBUH DAN BERBUAH DI DALAM TUHAN”. Misinya adalah: “GKI Gading Serpong  menjadi komunitas keluarga orang percaya yang selalu memuliakan Allah dan menjadi berkat di tengah keluarga, gereja, masyarakat dan dunia melalui ibadah, persekutuan, pemuridan, pelayanan dan kesaksian.”
Dari Visi dan Misi itu lahirlah suatu Mission Statement yang bunyinya: “BERAKAR, BERTUMBUH DAN BERBUAH MELALUI IBADAH, PERSEKUTUAN, PEMURIDAN, PELAYANAN, DAN KESAKSIAN”, yang disingkat menjadi motto “BER-tiga melalui IP3K” agar mudah diingat.                    AL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar