Kamis, 23 Februari 2012


Bagaimana Karakter Rohani Terbentuk

1.     Kemampuan yang hebat tidak berarti apa apa tanpa disertai karakter
2.     Karakter itu seperti pohon, sedangkan reputasi adalah bayangannnya. Bayangan hanyalah refleksi dari pohon, tetapi pohon itu adalah kenyataan yang sesungguhnya.
3.     Mengetahui tujuan kita jauh lebih penting daripada mengetahui seberapa cepat kita berada di sanYang mana yang Anda pilih dari kedua hal tersebut akan menunjukkan karakter Anda.
4.     Reputasi adalah apa yang orang lain lihat tentang kita, sedangkan karakter adalah apa yang Tuhan ketahui tentang kita
5.     Manusia itu seperti jendela kaca yang diberi warna. Ia akan berkilau dan bercahaya saat matahari bersinar, tetapi saat kegelapan datang, keindahan sejatinya akan nampak bila ada sinar terpancar dari dalam, sinar dari dalam itulah karakter Anda.
6.     Karakter seperti berlian, mampu menggores semua bebatuan lainnya
7.     Kehidupan itu adalah seperti batu pengasah atau api. Ia akan menghaluskan dan memurnikan kamu atau malah akan menghancurkan kamu tergantung pada kualitas diri kamu terbuat dari Jika Anda adalah manusia yang berkarakter rohani yang kuat, Anda pasti mampu dan tahan terhadap proses pengasahan itu.
8.     Menabur pemikiran akan menuai tindakan. Menabur tindakan akan menuai kebiasaan. Menabur kebiasaan akan menuai karakter. Menabur karakter akan menuai takdir.
9.     Kebiasaan baik tidak dibentuk pada saat kamu memulai tahun yang baru. Demikian juga dengan karakter. Ia tidak dibentuk pada saat kamu berulang tahun yang menandakan umurmu bertambah, tetapi justru dibentuk pada waktu-waktu yang anda lalui sehari hari. Karakter tidak terbentu seketika pada sebuah momentum, tetapi melalui proses waktu dalam keseharian kita.
10.   Karakter tidak dapat dibangun melalui kesenangan dan kemudahan. Hanya melalui pencobaan dan penderitaanlah, jiwa dapat dikuatkan, pandangan dapat dijernihkan, ambisi dapat dikobarkan, dan kesuksesan dapat diraih. Itulah yang kita sebut sekolah kehidupan, atau sekolah karakter.
11.   Karakter dibentuk dari keadaan. Dari bahan yang sama orang yang satu dapat membangun istana, sementara yang lainnya hanyalah membangun gubuk.
12.   Tidak ada yang patut dibanggakan dari seorang manusia selain dari karakternya
13.   Karaktermu akan terbentuk saat kamu mulai memikirkan apa yang dapat kamu lakukan dan berikan bagi kebaikan orang lain.
14.   Orang lain mungkin ragu ragu akan perkataanmu, tetapi mereka akan selalu percaya pada hasil kerjamu
15.   Ukuran terbaik untuk menentukan karakter adalah bagaimana ia memperlakukan orang yang tidak dapat memberikan apa apa kepadanya dan kepada orang yang tidak mampu melawannya
16.   Tidak ada yang lebih memperlihatkan kekuatan dan kebaikan jiwa seseorang saat ia dapat melupakan dendam dan berani mengampuni orang yang menyakitinya
17.   Ujian akhir bagi setiap pria sejati adalah bagaimana ia dapat menghargai mereka yang tidak bisa memberikan keuntungan apa pun bagi dirinya
18.   Ada empat macam karakter yang dimiliki orang. Pertama, yang kita tahu, orang lain juga tahu. Kedua, yang kita tahu, tetapi orang lain tidak tahu. Ketiga, yang kita tidak tahu, tetapi orang lain tahu, dan yang terakhir, yang kita tidak tahu, dan orang lain juga tidak tahu, hanya Tuhanlah yang tahu, pribadi yang paling mengenal apa adanya diri kita.
19.   Betapa banyak kegagalan dan kesulitan yang kita alami, itu semua akan membentuk karakter kita dan membuat kita menjadi semakin kuat.
20.   Kejujuran adalah batu penjuru dari karakter, jika tidak ditanam dengan baik saat masih muda, ia akan menjadi titik lemah untuk dasar karakter
21.   Hampir semua orang dapat manjadi bawahan. Untuk dapat mengetahui karakter seseorang, berilah kekuasaan kepadanya, dan lihat bagaimana ia menghadapinya.
22.  Karakter adalah kekuatan untuk bertahan dimasa sulit”. Tentu saja yang dimaksud adalah karakter yang baik, solid, dan sudah teruji.
23. Beberapa karakter yang dapat membawa keberhasilan yaitu :
1. Empati (mengasihi sesama seperti diri sendiri).
2. Tahan uji (tetap tabah dan ambil hikmah kehidupan, dengan cara bersyukur dalam keadaan apapun).
3. Beriman (percaya bahwa Tuhan terlibat dalam kehidupan kita).
Ketiga karakter tersebut akan memampukan kita untuk berhasil. Empati akan menghasilkan hubungan yang baik, tahan uji akan melahirkan ketekunan dan kualitas, beriman akan membuat segala sesuatu menjadi mungkin.

II. BAGAIMANA KARAKTER DIBENTUK
1. Dalam ujian
Tempat untuk berlatih karakter adalah ujian.
Ujian akan memperlihatkan karakter Anda. Karakter Anda adalah bagaimana Anda berespon terhadap ujian.
Karakter yang baik diketahui melalui ”Respon” yang benar ketika kita mengalami tekanan, tantangan & kesulitan.
Tidak ada kualitas yang tidak diuji.
Karakter yang berkualitas adalah sebuah respon yang sudah teruji berkali-kali dan telah berbuahkan kemenangan. Seseorang yang berkali-kali melewati kesulitan dengan kemenangan akan memiliki kualitas yang baik.
Jadi jika ingin berkualitas, tidak ada cara yang lebih ampuh kecuali ’ujian’. Ujian bisa berupa tantangan, tekanan, kesulitan, penderitaan, hal-hal yang tidak kita sukai. Dan jika kita berhasil melewatinya, bukan hanya sekali tapi berkali-kali maka kita akan memiliki kualitas tersebut.
2. Dipengaruhi oleh temperamen dasar kita (Dominance, Steadiness, Influence, Compliance).
Karakter berbeda dengan kepribadian dan temperamen.
-  Kepribadian adalah respon kita atau biasa disebut etika yang kita tunjukkan ketika berada di tengah-tengah orang banyak. Seperti cara berpakaian, berjabat tangan, berjalan atau bertingkah laku di hadapan orang lain.
-  Temperamen adalah sifat dasar kita yang dipengaruhi oleh kode genetika orang tua, kakek nenek, dan kakek buyut dan nenek buyut kita (3 generasi di atas kita).
-  Sedangkan karakter adalah respon kita ketika sedang ’di atas’ atau ditinggikan. Apakah kita putus asa, sombong, atau lupa diri. Bentuk respon itulah yang kita sebut karakter.
Temukan temperamen dasar kita. Saat ini sudah ada teknologi yang dapat mengetahui dengan cepat bagaimana karakter kita melalui ’Foto Karakter’. Kami telah menguji dan terus menghubungkannya dengan keakuratan yang cukup terbukti.
.
3.  Terbentuk oleh keyakinan kita (apa yang kita percayai, paradigma).
.
4.  Terbentuk melalui pendidikan (apa yang kita ketahui, wawasan kita).
.
5. Dipengaruhi oleh pengalaman hidup kita (apa yang telah kita alami, masa lalu kita, pola asuh, lingkungan). Karakter dibentuk, tidak diciptakan.
.
6. Dibangun melalui pola pikir kita
7. Dibangun melalui pembiasaan
Karakter Anda pada dasarnya adalah kumpulan dari kebiasaan Anda, maksudnya adalah bagaimana Anda biasanya bertindak.
8. Memerlukan mentor
Dibentuk artinya harus melalui proses. Memang benar ada karakter dasar yang memuat kekuatan dan kelebihan kita. Namun untuk mengembangkan karakter, diperlukan ’character coach’ atau ’character mentoring’. Kita tidak dapat bertumbuh sendiri dalam karakter yang baik. Perlu seorang pembina, coach, mentor yang mengarahkan dan memberitahukan kekeliruan dan kelemahan-kelemahan karakter kita.
Menurut survey Robert Clinton (Finishing Well), seseorang yang sanggup mengakhiri hidupnya dengan baik jika dia memiliki paling sedikit 8 mentor selama hidupnya. Oleh karena itu, carilah dan temukan mentor bagi karakter kita. Mulailah dengan seorang mentor kemudian temukan mentor-mentor yang lain. Maka karakter kita pasti akan bertumbuh dan berkembang baik.

9. Lingkungan pergaulan / komunitas
Kita hanya dapat dibentuk untuk memiliki karakter Kristus jika kita berada dalam lingkungan / komunitas , karena Tuhan sering menggunakan orang lain untuk membentuk karakter kita.
Tuhan menggunakan Firman-Nya, orang lain, dan keadaan untuk membentuk kita.
Ketiganya sangat diperlukan untuk pengembangan karakter.
Firman Tuhan memberikan kebenaran yang kita butuhkan untuk bertumbuh, umat Tuhan memberikan dukungan yang kita butuhkan untuk bertumbuh, dan keadaan menyediakan lingkungan untuk mempraktekkan karakter Kristus.
Jika Anda mempelajari dan menerapkan Firman Tuhan, Anda terhubung secara berkala dengan orang percaya lainnya, dan belajar mempercayai Tuhan dalam keadaan sulit, saya jamin Anda akan menjadi lebih seperti Yesus.
Banyak orang menganggap semua yang diperlukan untuk pertumbuhan rohani adalah pendalaman Alkitab dan doa. Tetapi beberapa masalah dalam hidup tidak akan pernah berubah dengan pendalaman Alkitab atau doa saja. Tuhan menggunakan orang.
Dia biasanya lebih suka bekerja melalui orang-orang daripada melakukan mukjizat, sehingga kita akan saling bergantung satu sama lain dalam persekutuan.
Dia ingin kita bertumbuh bersama.
Dalam banyak agama, orang-orang yang dianggap sebagai paling dewasa rohani dan suci adalah mereka yang mengisolasi diri dari orang lain dalam biara-biara di puncak gunung, tidak tercemari oleh kontak dengan orang lain.
Tapi ini adalah kesalahpahaman besar. Kedewasaan rohani bukanlah pengejaran hidup yang terpisah secara individu!
Anda tidak dapat bertumbuh dalam karakter Kristus dalam isolasi.
Anda harus berada di sekitar orang lain dan berinteraksi dengan mereka.
Anda perlu menjadi bagian dari sebuah gereja dan masyarakat.
Mengapa?
Karena kedewasaan rohani yang sejati adalah tentang belajar untuk mengasihi seperti Yesus, dan Anda tidak dapat berlatih menjadi seperti Yesus jika Anda
tidak berada dalam hubungan dengan orang lain.
Ingat, ini semua adalah tentang kasih, mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.
Amsal 22:24-25 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.
Dari ayat diatas dengan jelas kita dapat melihat bahwa pergaulan sangat menentukan karakter kita. Siapa kita dan bagaimana karakter kita akan ditentukan oleh pergaulan dan lingkungan kita. Jika kita bergaul dengan orang-orang yang pemarah, maka suatu saat kitapun akan memiliki sikap demikian. Jika kita bergaul dengan orang yang suka bersungut-sungut maka kitapun akan memiliki karkter yang suka bersungut-sungut. Jika kita bergaul dengan orang yang pesimis maka karakter kitapun akan menjadi orang yang pesimis. Jika kita bergaul dengan orang yang suka menggosip maka kitapun akan menjadi orang yang suka menggosip. Jika kita bergaul dengan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan maka kitapun akan menjadi orang yang tidak takut akan Tuhan. Oleh sebab itu hati-hatilah dalam memilih pergaulan dan memilih lingkungan karena itu akan membentuk karakter kita.
Amsal 13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.
Ada seorang anak muda yang dahulunya takut akan Tuhan, baik dan rajin beribadah. Namun sekarang berubah 180 derajat, jarang beribadah dan malah diikat oleh judi bahkan dia sempat hidup dalam perjinahan dengan pergi ketempat-tempat prostitusi. Kehidupan yang dahulu taat kepada Tuhan menjadi tidak lagi. Perubahan itu terjadi setelah dia bergaul dengan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan.
Semasa ia kuliah, ia bergaul dengan orang-orang yang takut akan Tuhan, ia rajin beribadah di kampusnya dan ikut dalam organisasi kekristenan disana. Tetapi setelah tamat, ia masuk kedalam dunia yang baru yaitu dunia pekerjaan. Namun sangat disayangkan, didunia yang baru ini ia berada di lingkungan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan. Lingkungan ini perlahan-lahan membentuk karakternya. Apa yang biasa dilihatnya mempengaruhi pola pikirannya. Mungkin dahulu waktu baru masuk lingkungan itu, ia begitu tersiksa dengan keadaan itu karena bertentangan dengan hati nuraninya. Namun lama kelamaan hal itu sudah menjadi terbiasa baginya bahkah akhirnya dia pun ikut terlibat di dalamnya.
Hal yang demikian juga dialami oleh seorang sanak Abraham yang bernama Lot.  Ketika Lot hidup bersama Abraham, kehidupannya baik dan dia hidup dalam kebenaran dan Lot juga di berkati Tuhan seperti Abraham. Namun suatu ketika ia memilih memisahkan diri, namun sangat di sayangkan Lot memilih tempat dan lingkungan yang sangat tidak baik. Lingkungan yang moral dan etikanya rusak parah. Lingkungan yang hidupdalam gelimang dosa, dimana perjinahan dan perilaku seksual yang menyimpang memenuhi tempat itu. Awal mulanya mungkin ia merasa tersiksa, namun lama kelamaan perilaku itu menjadi biasa baginya, bahkan ia sempat kompromi dimana tanpa berpikir panjang menawarkan kedua anak perempuannya ketika orang-orang Sodom datang hendak mengambil kedua malaikat yang ada dalam rumahnya. Hal ini dapat kita baca pada ayat dibawah:
Kejadian 19:8 Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku.”
Bukan hanya Lot yang terpengaruh, kedua anaknya lebih parah lagi. Ketika mereka sampai di tempat daerah yang dituju setelah mereka keluar dari Sodom, mereka mengatur siasat untuk “tidur” dengan ayah kandungnya sendiri. Ini adalah suatu perbuatan yang keji. Itulah sebabnya mereka melahirkan anak-anak yang hidup dalam kutuk yaitu bani Moab dan Amon. Karena mereka adalah anak yang lahir dari hubungan antara anak dan ayah kandung. Itu dapat kita lihat pada Kejadian 19:30-38. Lingkungan yang buruk membuat moral dan etika mereka menjadi buruk.
Maka oleh sebab itu hati-hatilah bergaul dan memilih lingkungan. Pilihlah pergaulan dan lingkungan yang baik maka kita akan menjadi baik. Bergaullah dengan anak-anak Tuhan maka kita akan menjadi anak-anak Tuhan. Bergaullah dengan orang-orang yang takut akan Tuhan maka kita akan menjadi orang yang takut akan Tuhan.Dan yang terakhir Bergaullah dengan orang yang diberkati maka kitapun akan di berkati. Pergaulan akan menentukan apa karakter dan siapa kita. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar