Kamis, 19 Januari 2012

GEREJA PENTAKOSTA REHOBOT SOLO

.DESKRIPSI GEREJA PANTEKOSTA IMANNUEL REHOBOT SOLO60
1.Latar belakang Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo.
Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo, diawali dari sebuah perintisan yang dirintis oleh Bp. Pdt. Abednego Agus Effendy. Perintisan pertama kali diadakan di daerah Jagalan dan Porwopuran dengan dihadiri jemaat kurang lebih 10-13 jiwa. Sampai pada akhirnya Tuhan mempercayakan jiwa-jiwa yang bertambah menjadi 40-45 jiwa.
Pada tahun 1988 pertengahan bulan Februari, perintisan tersebut dipindahkan di jalan Juanda no. 9A Surakarta, sampai masa peresmian beliau sebagai pendeta muda (Pdm) yang menyatakan bahwa perintisan yang dimulainya juga resmi dibawah naungan organisasi Imannuel yang berpusat di jalan Sendang no. 4 Madiun. Seiring berjalannya waktu, gereja tersebut mengalami perkembangan dengan dibentuknya komisi-komisi.
Pada tahun 1990 tepatnya pada bulan Agustus, dalam Musyawarah Besar dari organisasi Pantekosta Imannuel, Pdm. Abednego Agus Effendy dilantik sebagai pendeta penuh. Dan pekerjaan Tuhan pun semakin berkembang dengan dibukannya Pos P.I di Kerten kampung Sewu dan Semanggi.
Dalam perjalanan masa pelayanan tersebut Allah kembali menyatakan pertolongan-Nya, dimana pada saat tempat perintisan di jalan Juanda masa kontraknya telah habis, maka Allah menyediakan suatu tempat yang baru melalui seorang pengusaha yang tempatnya terletak di jalan Juanda no. 176, sampai pada tahun 1995.
Pada tahun 1995, kembali Tuhan memberikan sebuah tempat yang dikemudian hari menjadi tempat bangunan gereja yang permanen, tepatnya di daerah Rejosari Ngemplak, kecamatan Banjarsari Solo. Sampai pada tahun 1996 Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo berdiri secara permanen dengan bertempat di Kampung Nongsongan Rt 01 Rw VIII Kelurahan Gandekan sampai pada permulaan tahun 1998 dibangunlah auditorium (sebagai tempat ibadah sekarang ini), pastori di lantai atas, pavilliun serta beberapa bangunan tambahan.
Setelah 15 tahun lebih Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo berdiri, Allah terus mempercayakan banyak jiwa untuk digembalakan.

2)Visi Gereja Lokal
Visi gereja lokal adalah “Allah bersemayam diatas puji-pujian”. Pandangan Akhir Allah yang diberikan kepada Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo, melalui gembala sidang sampai hari ini. Hal ini berarti bahwa gembala sidang telah melihat tentang kebesaran dan kemuliaan Tuhan yang dinyatakan dalam puji-pujian.

b.Misi Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo.
Adapun yang menjadi misi Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo, adalah memenangkan jiwa melalui pujian dan penyembahan, setiap orang yang sakit disembuhkan melalui pujian dan penyembahan, setiap orang yang terikat dilepaskan melalui pujian dan penyembahan dan setiap orang yang mengalami luka hati dihiburkan melalui pujian dan penyembahan. Membawa jemaat yang bersaksi atau menjadi saksi Kristus serta mampu memenangkan setiap jiwa dan memuridkannya.

4.Tujuan Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo.
Yang menjadi tujuan Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo, adalah memenangkan jiwa yang terhilang dengan berapapun harga yang harus dibayar. Artinya bahwa dari teladan Yesus yang mengorbankan seluruh hidup-Nya termasuk memberikan nyawa-Nya berhasil menggenapi rencana Allah di dunia. Secara praktis harga yang harus dibayar bagi orang-orang percaya pada masa kini adalah ditolak oleh lingkungan pada saat memberitakan injil, dihina, didera atau dianiaya, berdoa bagi jiwa-jiwa dengan sungguh-sungguh dan sebagainya. Dan yang menjadi prinsip “memenangkan jiwa” adalah sbb:

a.Mengenal Kristus dan memperkenalkan Kristus.

Sebagai orang-orang percaya harus benar-benar mengenal Kristus sehingga kehidupan Kristus itu sendiri nampak dalam kehidupan keseharian orang percaya. Dengan demikian melalui kehidupan orang-orang percaya terpancar sifat-sifat Allah seperti antara lain belas kasihan, mengasihi, menolong dan lain-lain yang pada akhirnya membawa dampak pengenalan pribadi Kristus melalui hidup orang percaya kepada jiwa yang belum mengenal Kristus.

b.Menjadi saksi Kristus
Artinya bahwa orang-orang percaya harus menjadi saksi Kristus. Apa yang Kristus miliki dan apa yang Kristus lakukan tentunya harus dimiliki oleh orang-orang percaya. Pada saat menjadi saksi Kristus, orang-orang percaya dapat bersaksi melalui kehidupan mereka.

5.Bentuk-bentuk pelayanan yang dilakukan dalam Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo.

Bentuk-bentuk pelayanan dalam Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo adalah;
- Pelayanan Sekolah Minggu: dilaksanakan setiap hari minggu pukul 07:00 s/d 08:00 pagi. Komisi Sekolah Minggu di ketuai oleh Bp. Riswan Wijaya
- Pelayanan Muda Remaja: dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 18:00 s/d 20:00. Komisi Kaum Muda Remaja diketuai oleh Sdri. Vienca Laurent 
- Pelayanan Muda Dewasa
- Pelayanan Kaum Bapak/Ibu: dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 18:00 s/d 20:00, komisi Bapak/Ibu di ketuai oleh Bp. Gideon Anang Prakoso
- Pelayanan Pujian dan Penyembahan: pelayanan pujian dan penyembahan merupakan bagian dari ibadah, adapun jadwal latihan adalh pada hari Jumat 
- Pelayanan Doa syafaat: diadakan setiap hari Senin
- Pelayanan Pastoral Konseling: pelayan Pastoral Konseling memiliki waktu yang tidak tentu, karena mengingat dari kebutuhan jemaat.

6.Aktivitas pelayanan rutin Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo.
Kegiatan pelayanan Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo adalah sebagai berikut;
Hari
Pukul
Kegiatan
Senin
18:00 s/d 20:00
18:00 s/d 21:00
Pertemuan Visitor
Doa Syafaat
Selasa
16:00 s/d 18:00
Rapat dan pertemuan-pertemuan pengurus
Rabu
16:30 s/d 18:00
Ibadah Impartasi
Kamis
19:00 s/d 20:00
Kelompok Sel
Jumat
18:00 sampai selesai
Latihan musik untuk ibadah dan Persekutuan rumah tangga di Kampung sewu
Sabtu
18:00 s/d 20:00
Ibadah Muda Remaja
Minggu
06:00 s/d 08:00
10:00 s/d 13:00
17:00 s/d 19:00
Ibadah raya I
Ibadah raya (Gen-B)
Ibadah raya II

7.Kendala-kendala yang dihadapi Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo.
Kendala-kendala yang dihadapi oleh Gereja Pantekosta Imannuel Rehobot Solo cukup berkurang, seperti kendala dari luar atau dari lingkungan, sudah dapat menerima keberadaan gereja ini. Kendala yang lain yang dihadapi sekarang adalah berasal dari dalam, yaitu antara lain: berupa keterbatasan sumber daya manusia untuk terlibat dalam pelayanan secara umum. Serta keterbatasan dana dalam menyelenggarakan missi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar