Sabtu, 21 Januari 2012

KRISTUS AGEN PERUBHAN

Kristus Agen Perubahan
"Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun"
(Roma 14:19)

Pada masa Yesus, ada 3 kelompok kemapanan kepemimpinan spiritual dalam masyarakat, yaitu orang Saduki yang terpandang dan taat, orang Farisi yang fanatik dan Ahli Taurat yang terpelajar. Yesus mengeritik dan mengecam mereka agar mereka melakukan perubahan dan pembaruan. Kata Yesus sebagaimana tertulis dalam Matius 23 menunjukkan kritiknya kepada orang Farisi dan ahli Taurat. Mereka sangat paham akan kitab Taurat dan ajaran para nabi, tetapi mereka tidak melakukan apa yang telah mereka ketahui dan hafal diluar kepala itu. Mereka selalu memakai ajaran-ajaran keagamaan untuk menjadi hakim bagi sesama, tetapi tidak pernah mereka pakai untuk memperbaiki diri mereka sendiri.
Tindak dan ucapan Yesus yang dengan keras mengecam para Ahli Taurat, orang-orang Farisi dan orang Saduki, adalah dalam rangka melakukan perubahan kondisi masyarakat pada saat itu. Yesus melawan struktur kekuasaan yang telah mapan dengan mencanangkan egalitarianisme (persamaan) dalam masyarakat. Tidak ada lagi perbedaan orang Yahudi atau orang Yunani, hamba atau orang merdeka, laki-laki atau perempuan, tetapi semua adalah satu dan sama didalam Kristus. Persamaan antara pria dan wanita, adalah sesuatu yang sangat mengejutkan dalam masyarakat patriakal pada zaman Yesus. Tidak heran apabila murid-murid-Nya terkejut dengan sikap Yesus sebagaimana tertulis didalam Yohanes 4 : 27 "Pada waktu itu datanglah murid-murid Yesus dan mereka heran, bahwa la sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan." Emansipasi wanita untuk sejajar dengan pria sebenarnya telah dirintis oleh Kristus, yaitu membawa mereka keluar untuk belajar dan bertindak bersama kaum laki-laki.
Perubahan yang diinginkan oleh Yesus adalah : Ke-esaan Allah, tidak ada lagi penyembahan berhala atau pengkultusan individu, semua setara dihadapan Allah. Begitu pula umat kristiani, baik laki-laki maupun perempuan memiliki tanggung jawab bersama untuk menegakkan keadilan berdasarkan martabat kemanusiaan. Pengikut-Nya pun dipanggil untuk mewujudkan kasih dalam interaksi dengan sesama manusia seperti tertulis didalam Yohanes 13 :34 - 35 "Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jika kamu saling mengasihi." Yesus sudah mengawali perubahan-perubahan tersebut. Kita pun diundang untuk mengikuti teladan-Nya, menjadi agen perubahan juga.
Inilah tugas dan tanggung jawab umat kistiani dalam mewujudkan amanat Yesus untuk memegang erat dan mengimplementasikan iman, pengharapan dan kasih dalam keseharian kita, agar damai sejahtera terwujud dalam kehidupan umat manusia.

(Basuki Arlijanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar