Senin, 02 Januari 2012

Pemimpin yang Melayani

By: ryu | Renungan | 15 Oktober 2011, 13:51:19 | Dibaca: 668 kali
Bacaan: Yohanes 13:1-20
Sebagai presiden Amerika Serikat, Barack Obama tentu selalu mendapat pelayanan kelas satu dalam segala hal. Pun demikian dengan David Cameron yang menjabat sebagai Perdana Menteri inggris. Akan tetapi segala kemewahan tersebut rupanya tidak membuat keduanya kehilangan jiwa pelayanan. Hal inilah yang nampak sewaktu keduanya mengadakan pesta kebun bagi para tentara dan veteran militer di kantor Perdana Menteri Inggris. Tanpa ragu mereka melipat lengan baju dan bekerjasama membuat burger dan sosis dari pagi hingga menjelang siang. Sikap Obama dan Cameron pun menuai simpati serta pujian dari para undangan yang merasa puas dengan pelayanan keduanya.
Ketika Tuhan Yesus membasuh kaki para murid-Nya, hal tersebut sempat membuat para murid merasa canggung karena apa yang dilakukan Yesus benarbenar tidak lazim. Menurut kebiasaan yang berlaku di masyarakat, pembasuhan kaki merupakan bentuk pelayanan yang seharusnya dilakukan seorang yang lebih rendah derajatnya kepada orang yang lebih tinggi derajatnya. Maka seharusnya, para muridlah yang membasuh kaki Yesus, bukan malah sebaliknya. Sekalipun tidak lazim, melalui tindakan-Nya tersebut Tuhan Yesus ingin mengajarkan esensi tertinggi dari seni kepemimpinan, yaitu kesediaan untuk melayani. Inilah aspek terpenting yang harus senantiasa diingat oleh setiap orang yang menyebut dirinya pemimpin. Baik itu pemimpin di dalam keluarga, gereja, perusahaan, tim kerja, atau dalam hal lainnya. Namun, kecanggungan yang ditunjukkan para murid saat kakinya dibasuh, jelas menunjukkan bahwa pemimpin yang melayani bukanlah suatu hal yang lazim terjadi. Artinya, lebih banyak pemimpin yang menuntut untuk dilayani daripada melayani. Itulah yang masih terjadi sampai hari ini.
Satu hal yang harus menjadi perhatian kita saat ini adalah seruan Tuhan Yesus: “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu” (Yoh. 13:14). Melalui perkataan tersebut, Tuhan Yesus ingin menegaskan bahwa pola kepemimpinan Kristen haruslah didasari oleh kesediaan untuk melayani, bukannya menuntut untuk selalu dilayani. Maukah kita melakukannya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar