Senin, 02 Januari 2012

SPIRITUALITAS HOLISTIK MAZMUR 1PDFPrintE-mail
Written by Ery Prasadja   
Wednesday, 23 December 2009
Article Index
SPIRITUALITAS HOLISTIK MAZMUR 1
Page 2
Page 3
Page 4
SPIRITUALITAS HOLISTIK MAZMUR 1:
PEMIKIRAN REFLEKTIF
Ery Prasadja
  
Trilogi Kebahagiaan: Arah Hidup, Tindakan dan Perkataan
            Setiap orang ingin memiliki hidup yang berbahagia dan diberkati. Tidak heran jika banyak gereja dan hamba Tuhan, yang kotbah-kotbahnya selalu menjanjikan berkat. Apakah fenomena spiritualitas yang demikian salah? Bukankah fenomena semacam ini menunjukkan dan menjawab kejujuran realita sosial. Sebaiknya, kita tidak terburu-buru untuk men-jatuhkan vonis dan penghakiman. Sesungguhnya, Alkitab sendiri juga menjanjikan begitu banyak berkat bagi manusia. Gereja atau hamba Tuhan yang kotbah-kotbahnya menjanjikan berkat tentu dapat dibenarkan, jika berkat-berkat yang dikotbahkan sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Alkitab itu sendiri.
          
           Mazmur 1 sering disebut sebagai Mazmur Taurat. Di dalamnya ter-kandung kombinasi dinamis antara Taurat yang kaku pula keras dan emosi manusia yang meluap-luap tumpah dalam sebuah lagu dan puisi. Fenomena ini sendiri menjelaskan salah satu aspek spiritualitas Kristen. Iman Kristen adalah iman yang kokoh dan tajam, namun menari-nari di dalam kekayaan konteks hidup manusia dalam lokal-lokal yang beraneka-ragam. Ketika kekokohan iman Kristen tidak memperhatikan keleluasaan pengalaman hidup manusia, ia akan menjadi batu yang tidak bersuara dan berdampak. Sebaliknya, ketika kekokohan iman Kristen ditinggalkan, spiritualitas Kristen menjadi sesuatu yang kompromis bahkan sinkretis.  
          Pasal pertama ayat pertama dari kitab Mazmur mengatakan bahwa berbahagia atau hidup yang diberkati adalah: pertama, tidak BERJALAN menurut nasihat orang fasik; kedua, tidak BERDIRI di jalan orang ber-dosa;ketiga, tidak DUDUK DALAM KUMPULAN pencemooh (Mz 1.1).
            Orang fasik dalam ayat 1a adalah orang yang jahat, yang melawan Tuhan dan membenci kebenaran firman-Nya. Lawan kata ‘fasik’ adalah ‘benar’ –  lawan orang fasik adalah orang benar. Pemikiran orang fasik berlawanan dengan kebenaran Tuhan. Kata kerja ‘berjalan’ menunjuk kepada ‘arah hidup’atau ‘tujuan hidup’ atau ‘konsep kehidupan.’ Orang yang berbahagia, jika demikian, adalah orang yang arah, tujuan dan konsep hidupnya tidak menentang Tuhan dan kebenaran-Nya. Orang yang berbahagia adalah orang yang arah dan konsep hidupnya tunduk dan taat kepada kebenaran Tuhan di dalam firman-Nya. Jika demikian, orang yang berbahagia, salah satunya ditentukan oleh impian, kerinduan hati dan cita-citanya: godly atau worldly?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar